PROPOLIS BRAZILIAN
PROPOLIS BRAZILIAN
Propolis Brazilian
Propolis dihasilkan dari air liur lebah dicampur dengan getah-getah pepohonan dan pucuk daun-daun muda dari hutan tropis dataran tinggi yang terhindar dari polusi. Fungsi utama propolis bagi sarang lebah adalah sebagai pelindung sarang lebah dari gangguan kontaminasi virus, bakteri dan jamur.
Propolis dihasilkan dari air liur lebah dicampur dengan getah-getah pepohonan dan pucuk daun-daun muda dari hutan tropis dataran tinggi yang terhindar dari polusi. Fungsi utama propolis bagi sarang lebah adalah sebagai pelindung sarang lebah dari gangguan kontaminasi virus, bakteri dan jamur.
Kualitas propolis
tergantung dari sumber tanaman dan proses pembuatan. tanaman sumber
propolis di negara subtropis seperti bulgaria
, korea, dan rusia adalah poplar populus sp. Brasil mempunyai bacharis dracunculifolia dan dalbergia sp, masing-masing sebagai sumber propolis hijau dan merah yang mempunyai bioflavonoid tinggi. brasil tersohor sebagai negara utama produsen propolis di dunia. Propolis terbaik mempunyai kadar bioflavonoid yang tinggi.
, korea, dan rusia adalah poplar populus sp. Brasil mempunyai bacharis dracunculifolia dan dalbergia sp, masing-masing sebagai sumber propolis hijau dan merah yang mempunyai bioflavonoid tinggi. brasil tersohor sebagai negara utama produsen propolis di dunia. Propolis terbaik mempunyai kadar bioflavonoid yang tinggi.
fungsi propolis bagi tubuh manusia adalah :
- Sebagai suplementasi, karena propolis kaya akan zat-zat yang dibutuhkan untuk membangun tubuh dan mengaktifkan kelenjar thymus, propolis mengandung semua vitamin dan semua mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia
- Pengobatan alami, Propolis juga banyak mengandung zat aktif yang berfungsi sebagai obat untuk berbagai macam penyakit.
Sebagaimana
kita ketahui propolis adalah produk dari lebah yang sangat membantu
mencegah penyakit bahkan membantu mengatasi berbagai keluhan penyakit.
Tetapi jika di pasaran terdapat berbagai merk propolis dengan komposisi
yang beraneka ragam bagaimana memilih propolis yang terbaik bagi
kesehatan kita.
Tulisan
berikut ini berusaha menjawab pertanyaan diatas dengan harapan dapat
membantu konsumen memilih propolis yang terbaik bagi kesehatannya.
Tulisan ini disusun berdasarkan level pertanyaan yang harus diajukan
konsumen terdapat berbagai merk propolis yang ditawarkan.
I. LEVEL PERTANYAAN PERTAMA: BAGAIMANA KEAMANAN DAN KEHALALAN PRODUK PROPOLIS
Pertanyaan
mengenai keamanan dan kehalalan produk ini mejadi proses seleksi produk
yang paling mendasar. Level pertanyaan keamanan dan kehalalan produk
ini lebih didasarkan pada apakah produsen propolis memiliki data-data
penelitian terakreditasi bahwa propolis yang dipasarkannya adalah aman
dan halal. Data –data tersebut adalah :
1. Penelitian tidak mengandung senyawa pestisida dan antibiotik
Propolis
yang dipasarkan saat ini sebagian besar diambil dari jenis lebah
budidaya (Apis Mellifera). Propolis yang diambil dari lebah jenis ini
perpeluang besar tercemar pestisida dan antibiotic. terlebih jika
berasal dari Benua Amerika (amerika utara dan amerika selatan), Eropa,
dan Asia termasuk Indonesia. Pestisida yang sering dipakai oleh
peternak lebah untuk membasmi hama1) diantaranya; Apistan®, fluvalinate,
amitraz dan flumetrhin, Adapun antibiotic yang sering dipakai untuk
mengatasi penyakit2) pada koloni lebah adalah; Terramycin®,
Tetracycline, Streptomycin, dan chloramphenicol. Penggunaan pestisida
dan antibiotic ini akan mengakibatkan residu bahan berbahaya pada
produk-produk lebah termasuk dalam propolis. Oleh karena itu merupakan
hak dari konsumen untuk menanyakan apakah produk propolis yang dibelinya
telah bebas dari residu senyawa pestisida dan antibiotic tersebut. Dan
kewajiban bagi produsen untuk memastikan bahwa propolis yang
dipasarkannya telah terbebas dari residu pestisida maupun antibiotic.
Berdasarkan pengalaman penulis sewaktu mendaftarakan salah satu produk
propolis pihak badan POM hanya meminta menganalisa kandungan satu jenis
antibiotic saja.
2. Penelitian tidak mengandung senyawa pencemar
Propolis
yang dipasarkan saat ini telah mengalami beberapa tahapan dalam proses
produksi mulai dari pemanenan, pemilihan, pengextrakan, pengemasan
hingga proses pengiriman kepada distributor. Untuk memastikan bahwa
seluruh proses tersebut berjalan dengan aman dan tidak meninggalkan
bahan pencemar seperti; logam berat (Hg, Pb, Cu dll), bakteri , kaca
atau unsur lain yang membahayakan maka konsumen bisa menanyakan kepada
produsen mengenai propolis yang dibelinya apakah sudah terbebas dari
bahan-bahan berbahaya tersebut. Saat ini Badan POM telah cukup baik
memeriksa propolis yang didaftarkan untuk dipasarkan dari unsur-unsur
berbahaya ini, bahkan telah ditambah dengan keharusan bebas dari unsur
Psikotropika narkotika dan bahan kimia obat.
3.Penelitian tidak mengandung unsur haram
Secara
umum propolis dan proses pengolahan propolis tidak bersinggungan dengan
unsur-unsur yang diharamkan kecuali ditambahkan oleh produsen saat
proses produksi. Tetapi untuk menjamin produk yang akan dibeli adalah
halal maka konsumen bisa menanyakan apakah produsen memiliki sertifikat
halal atau memiliki hasil uji laboratorium tidak mengandung unsur haram.
II. LEVEL PERTANYAAN KEDUA : BERAPA TOTAL FLAVONOIDS DALAM PRODUK PROPOLIS
Setelah
konsumen memastikan bahwa propolis yang ditawarkan oleh produsen adalah
aman proses seleksi tahapan kedua untuk menentukan propolis terbaik
adalah menanyakan kepada produsen mengenai kadar Flavonoids dari
propolis yang dipasarkannya.
Flavanoid
adalah senyawa pigmen warna pada bagian-bagian tumbuhan yang memiliki
peran sangat penting untuk system kekebalan tubuh dan pengobatan. Pada
propolis senyawa ini dikumpulkan oleh lebah dari bagian-bagian tanaman
seperti; bunga, batang, daun, akar, buah dan lain-lain.
Banyaknya
kandungan flavonoid di dalam propolis secara sederhana akan
menggambarkan kualitas dari propolis yang ditawarkan produsen kepada
konsumen. Dengan demikian akan menjadi keliru ketika membandingkan
tinggi rendahnya kualitas propolis yang ada di pasar hanya pada
kandungan extract propolisnya saja.
Penentuan
kualitas propolis berdasarkan kandungan propolis atau extract propolis
tidak memiliki standar yang disepakati secara internasional. Sebagai
contoh dipasaran terdapat propolis cair merk X yang mencantumkan
konsentrasi 100% extract propolis. Penyebutan 100% extract ini bukan
berarti di dalam kemasan propolis merk X tersebut isinya 100% extract
propolis, karena 100% extract propolis pasti berbentuk padatan lengket.
Adapun maksud dari penyebutan 100% extract propolis adalah produsen
menyampaikan informasi bahwa propolis yang dijualnya tersebut hasil
dari melarutkan 1 bagian extract propolis ke dalam satu bagian pelarut.
Nah dengan metode yang sama terdapat juga produsen yang menyebutkan
bahwa propolis yang dijualnya mengandung 50% extract propolis. Angka 50%
extract propolis ini menjelaskan bahwa produsen tersebut telah
mencampur satu bagian extract propolis ke dalam dua bagian pelarut.
Di
pasar juga ditemukan produsen yang menjual propolis dengan kandungan
20% extract propolis atau 15% extract propolis. Yang dimaksud dengan 20%
extract ini adalah 20 gram extract propolis dilarutkan ke dalam 100 ml
pelarut. Artinya dalam setiap ml larutan propolis dengan kandungan 20%
extract propolis terdapat 200mg extract propolis.
Dengan
adanya perbedaan standar penentuan kandungan propolis ini, menyebabkan
propolis yang satu tidak bisa dibandingkan dengan propolis yang
lainnya. Disisi lain khasiat propolis ini lebih ditentukan oleh
kandungan Flavanoid di dalam setiap propolis yang dipasarkan.
Adapun
kandungan Flavanoid ini biasanya tidak disebutkan oleh produsen secara
tertulis di kemasan maupun brosur yang dikeluarkan oleh produsen. Oleh
karena itu bagi konsumen yang akan memilih propolis terbaik untuk
dikonsumsinya bisa menanyakan langsung ke pedagang propolis atau ke
produsen.
III. LEVEL PERTANYAAN KETIGA: BERAPA KAPASITAS ANTIOKSIDAN PRODUK PROPOLIS
Setelah
kita mengetahui kandungan Flavanoid dari propolis yang ditawarkan maka
tahap penilaian berikutnya adalah pertanyaan mengenai berapa besar
kapasitas anti oksidan dari setiap propolis. Besar kecilnya kapasitas
anti oksidan ini menentukan kemampuan propolis dalam proses pengobatan
dan penjagaan kesehatan, selain menjadi rujukan untuk penentuan dosis
propolis. Semakin besar kapasitas anti oksidant dari propolis ini maka
semakin baik dan semakin ekonomis dalam penggunaannya.
Salah
satu metode pengujian aktivitas antioksidan adalah metode DPPH dengan
menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidra-zil (DPPH) sebagai radikal bebas.
Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH dari senyawa
antioksidan dan dinyatakan dalam satuan µg/g AEAC (Ascorbic acid
Equivalent Antioxidant Capacity)
Nilai
dari hasil pengujian kapasitas anti oksidan dari propolis ini bisa
menggambarkan keragaman jenis flavanoid yang terdapat dalam propolis
yang dipasarkan.
IV. LEVEL PERTANYAAN KEEMPAT: SEBERAPA STABILKAH NILAI KAPASITAS ANTIOKSIDAN YANG ADA
Pertanyaan
berikutnya untuk mengetahui kualitas propolis adalah seberapa lama
nilai dari kapasitas antioksidan propolis bisa bertahan. Hal tersebut
penting untuk kita ketahui karena propolis dengan penggunaannya satuan
tetesan bukanlah produk yang harus dihabiskan satu kemasan dalam sekali
pemakaian. Tetapi biasanya satu kemasan digunakan dalam suatu jangka
waktu tertentu.
Dalam
kasus ini biasanya produsen hanya akan menyebutkan massa kadaluarsanya
saja. Tetapi konsumen bisa mengetahui dengan menanyakan pelarut yang
digunakan, metode extraksinya seperti apa, dan disimpan dalam kemasan
seperti apa.
Metode
extraksi tanpa proses pemanasan, penggunaan kemasan yang tidak tembus
cahaya adalah salah satu jaminan bagi stabilnya nilai kapasitas anti
oksidan dari propolis yang kita konsumsi.
Demikian
pemaparan terkait dengan proses pemilihan propolis yang terbaik bagi
para pengguna propolis ditengah banyaknya merk, dan jenis propolis yang
ada di pasaran semoga bermanfaat.
Catatan Kaki
1) hama yang menyerang koloni lebah diantaranya; Tungau Varoa, Tungau tropilaelaps clareae, dan ngengat lilin (wax moth)
2) Penyakit yang menyerang koloni lebah adalah; Bakteri (antara lain American foulbrood / AFB dan European foulbrood / EFB ), Jamur (antara lain Chalkbrood dan Stone brood), virus (antara lain Sacbrood)
Cara Pemakaian dan Penggunaannya
- Untuk Perawatan dan Pengobatan organ tubuh bagian dalam dengan cara diminum, ambil 1/4 (satu per empat) gelas 250cc air putih hangat-hangat kuku atau suhu sekitar 40-45 derajat celcius.
- Bagi orang sehat : 3-5 tetes, sehari 3 kali Diminum pagi sebelum sarapan, siang, dan menjelang tidur
- Bagi orang Sakit : 8-12 tetes, sehari 4 - 5 kali Diminum pagi, siang, sore dan menjelang tidur
- Perhatian !!! jangan mengaduk propolis dengan sendok dari besi atau logam sejenis karena dapat mengurangi khasiat dari propolis
- Jangan dicampur dengan air es atau air dingin karena propolis tidak mudah larut dalam air dingin
- Jangan dicampur dengan air panas /mendidih karena akan merusak zat-zat yang terkandung dalam propolis.
- Jangan diminum bersamaan dengan obat-obatan dari kimia (non alami).
- Untuk penyembuhan bagian luar :
- Oleskan pada bagian yang luka, lebam, atau pada bagian yang sakit pada bagian tubuh
Keunggulan Propolis Brazilian :
1. Merupakan Propolis yang menggunakan Technology Nano (1 per satu miliar) yang berhasilmembuat racikan Propolis dengan Kualitas Terbaik
2. Hasil racikannya membuat Propolis Brazilian lebih bening, molekulnya lebih kecil (ukuran molekiulnya = 1 dibagi 1 miliar) sehingga mudah diserap oleh sel tubuh
3. Mencegahan, Pengobati dan Rehabilitasi pasca sakit.
4. Mempunyai bioenergy yang sangat luar biasa
5. Memiliki kandungan bioflavonoid 5,9 %
Terima kasih atas informasinya ms Abdul Rohman Sidik. Karena semakin banyak varian Propolis yg beredar di masyarakat. Sedang saya dan keluarga rutin menkonsumsi dan malah member sdh 4 th dr salah satu merk proplis.
ReplyDeleteDenagn informasi ini sekarang sy sdha jelas tentang produk dah harganya. sekali lagi terima kasih..